IMAM BUKHARI

Terlahir dengan nama Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al- Mughirah ibn Bardizbah al-Ja’fi, (lebih dikenal dengan nama Imam Bukhari). Ia guru para muhadditsin ternama. Lahir di Bukhara pada 13 Syawwal 194 H (21 Juli 810 M), dan wafat di Khartand, sebuah desa kecil terletak dua farsakh (sekitar 10 Km) sebelum Samarkand pada malam Idul Fitri tahun 256 H (31 Agustus 870 M), dalam usia 62 tahun kurang 13 hari.

Keunggulan dan kejeniusan Imam Bukhari sudah tampak sejak masih kecil. Allah menganugerahkan kepadanya hati yang bersih dan otak yang cerdas, pikiran yang tajam dan daya hafalan yang sangat kuat, khususnya dalam menghafal Hadits. Ketika berusia 10 tahun, ia sudah banyak menghafal Hadits. Pada usia 16 tahun ia bersama ibu dan kakaknya mengunjungi berbagai kota suci untuk belajar Hadits, bertukar pikiran dan berdiskusi dengan banyak ulama dan tokoh-tokoh. Di usia 16 tahun itu, Imam Bukhari sudah hafal kitab Sunan Ibn Mubarak dan Waki.

Tahun 210 H, Bukhari berangkat ke Baitullah untuk menunaikan haji, disertai ibu dan saudaranya, Ahmad. Saudaranya ini kemudian pulang kembali ke Bukhara, sedang dia memilih menetap di Mekkah. Meski di Baitullah, namun sesekali ia pergi ke Madinah. Di kedua Tanah Suci itulah ia menulis sebagian karya-karyanya dan menyusun dasar-dasar kitab Al-Jami' As-Sahih dan pendahuluannya.

Ia juga menulis Tarikh Kabir-nya di dekat makam Nabi SAW. Sementara itu ketiga buku tarikhnya, As-Sagir, Al-Awsat, dan Al-Kabir, lahir dari kemampuannya yang tinggi mengenai pengetahuan terhadap tokoh-tokoh dan kepandaiannya memberikan kritik, sehingga ia pernah berkata, sedikit sekali nama-nama yang disebutkan dalam tarikh yang tidak ia ketahui kisahnya.

Karya-karyanya itu tak lepas dari pengembaraannya ke banyak negeri : Syam, Mesir, Baghdad, Kuffah, dan Jazirah Arab, yang banyak memberikan inspirasi dan gagasan. Berkat kejeniusannya itu, Imam Bukhari berhasil merawi Hadits dari 80.000 perawi dan menghafalnya rinci dengan sumbernya.

Ia juga produktif dalam berkarya. Banyak buku telah dikarangnya, di antaranya : Al-Jami' as-Sahih (Sahih Bukhari), Al-Adab al-Mufrad, At-Tarikh as-Sagir, At-Tarikh al-Awsat, At-Tarikh al-Kabir, At-Tafsir al-Kabir, Al-Musnad al-Kabir, Kitab Al-'Ilal. Selain itu, ia juga menulis kitab Raf' al-Yadain fi as-Salah, Birr al-Walidain, Kitab Al-Asyribah, Al-Qira'ah Khalf al-Imam, Kitab Ad-Du'afa, Asami as-Sahabah, Kitab Al-Kuna.

Dalam menghimpun Hadits sahih dalam kitabnya, Imam Bukhari menggunakan kaidah-kaidah penelitian secara ilmiah dan sah yang menyebabkan kesahihan hadits-haditsnya dapat dipertanggungjawabkan. Ia berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meneliti dan menyelidiki keadaan para perawi, serta memperoleh secara pasti kesahihan hadits-hadits yang diriwayatkannya.

ليست هناك تعليقات: